Kita tidak akan pernah
mampu selalu mengendalikan oranglain, sehingga kita harus mengalahkan diri
sendiri agar bisa mengendalikan diri sendiri. Ketika potensi kelebihan dan
kekurangan dipahami maka hal itu menjadi indikator seseorang dapat
mengendalikan diri sendiri. Pemimpin itu dituntut memiliki kepribadian hati
yang lapang menerima kritik dan masukan dari oranglain untuk memperbaiki
karakternya. Salah satu konsep orang yang bisa memperbaiki adalah mengakui
kelebihan dan kekurangannya. Apabila kita ingin memberi kritik kepada
oranglain, disarankan memiliki izin atau person to person terlebih dahulu,
karena haruslah dipersiapkan aspek psikologis orang yang akan diberi kritik
sebab secara natural orang tersebut akan melakukan defense atau pertahanan saat
kritikan datang tiba-tiba dikala dia tidak dalam keadaan siap menerimanya.
Selain itu haruslah memiliki tatacara penyampaian kritik tersebut. Jangan
sampai ada gap atau kesenjangan antara kita dan orang yang ingin diberi kritik.
Pastikan minimalisir gap yang ada sehingga berulah setelah gap teratasi maka
kita bisa membombandir mereka dengan
konsep kita. Pemberi kritik telah mempersiapkan untuk dibenci atau dijauhi.
Jangan merasa menjadi manusia paling suci. Intinya kritik itu bertujuan untuk
membangun sikap dan kepribadian dia. Kritikan itu tidak boleh secara frontal
apalagi hanya berlatarbelakang karena kesal dan ingin menjatuhkan oranglain.
Semua itu kembali kepada niat untuk melakukan kritik, sehingga konsepnya lebih
menjunjung aspek esensi yang akan didapat dari masukan atau saran.
No comments:
Post a Comment