Thursday, December 6, 2012

Berbagai gas buangan kendaraan bermotor dan bahayanya terhadap lingkungan

Berbagai pertanyaan bermunculan.
Kenapa tekstil menjadi bau setelah melakukan perjalanan?
Kenapa baju putih menjadi berwarna kuning saat konsenterasi NO2 tinggi?
Apa penyebab tumbuhan dan hewan rentan mati di lingkungan berpolusi?
Mengapa rumah di pinggir jalan raya akan cepat memudar warna catnya?

http://cdn.c.photoshelter.com/img-get/I00003L3.recez4g/s/750/600/saigon-Boys-wearing-face-mask-in-polluted-Saigon.jpg
A man uses masker in Saigon, Vietnam

http://us.123rf.com/400wm/400/400/donsimon/donsimon1109/donsimon110900004/10445618-polluted-air-of-crowded-makati-city-in-manila-capital-of-the-philippines.jpg
A polluted region in Manila, Philipiness

http://wowpics.in/wp-content/uploads/2011/09/10-new-delhi.jpg
A dirty river in New Delhi, India

http://img.antaranews.com/new/2011/01/ori/20110118113421tol170111-1.jpg
Traffic jam in Jakarta, Indonesia

Buangan kendaraan bermotor telah menjadi sumber utama pencemaran udara, terutama di daerah perkotaan. Apalagi dengan bertambahnya unit kendaraan bermotor yang melaju di jalan raya serta buruknya mutu BBM. Sejumlah partikulat dan gas polutan dalam gas buangan teridentifikasi sebagai bahan pencemar udara dan lingkungan.
A. Polutan Partikulat
Apakah polutan partikulat?
Polutan partikulat yang berasal dari kendaraan bermotor umumnya merupakan fase padat yang terdispersi dalam udara dan membentuk asap. Fase padatan tersebut berasal dari pembakaran tak sempurna bahan bakar minyak yang berkomposisi senyawa organik hidrokarbon. Partikel asap memiliki diameter sekitar 0,5-1 im. Asap dapat mengurangi jarak pandang karena partikel padatan di dalamnya memencarkan atau menyerap sinar matahari. menurunnya jarak pandang berdampak negatif terhadap sistem transportasi, terutama pesawat terbang. Asap juga menyebabkan pakaian menjadi kotor, korosi pada bangunan berbahan logan (khususnya pada kelembaban 75%), dan merusak cat bangunan. Partikulat memncarkan dan memantulkan sinar matahari sehingga mengurangi intensitas sinar yang jatuh ke bumi.
Asap juga berpotensi merusak kesehatan makhluk hidup. Partikulat yang menempel di permukaan daun dapat merusak jaringan daun. Selain itu, partikulat akan menutup stomata sehingga mengurangi kemampuan tumbuhan untuk berfotosintesis. Hewan pemakan tumbuhan yang terlapisi oleh partikulat akan mengalami gangguan pencernaan, bahkan kematian karena keracunan zat berbahaya. Efek partikulat terhadap kesehatan manusia menjadi berbahaya karena ukuran partikulat yang sangat kecil mampu menembus ke paru-paru. Apalagi partikulat dapat mengikat polutan lain yang terdapat di dalam udara (SOx atau NOx).
Polutan lainnya adalah hidrokarbon. Hidrokarbon terbentuk akibat pembakaran tidak sempurna pada BBM. Kandungan terbesar hidrokarbon adalah etilen dan senyawa aromatik. Penelitian menunjukkan etilen dapat menggangu pertumbuhan tomat dan lada, serta merusak struktur anggrek. Senyawa aromatik juga berbahaya karena dapat menyebebkan kanker (karsinogenik) dan secarabiologis bersifat aktif.
B. Karbon Monoksida
Pembakaran BBM tak sempurna akan menghasilkan karbon monoksida(CO). Apakah karbon monoksida itu?
Karbon monoksida adalah gas yang tak berwarna, tak berasa, dan tak berbau. Pada konsenterasi tinggi, gas ini akan mempengaruhi metabolisme pernafasan manusia. Karbon monoksida mempunyai afinitas terhadap hemoglobin dalam darah (COHb) yang lebih tinggi dari pada oksigen. Dengan demikian, dapat engurangi kemampuan darah untuk membawa oksigen. Kekurangan oksigen dalam aliran darah dan jaringan tubuh akan menurukan kinerja tubuh yang akhirnya dapat menimbulkan kerusakan pada organ tubuh. Gejala yang umumnya timbul akibat pemaparan terhadap karbon monoksida adalah gangguan sistem saraf, lambannya refleks, dan menurunnya kemampuan penglihatan.
C. Sulfur Oksida
1. Polutan lain adalah sulfur oksida (SOx), bagaimana dampak negatifnya?
Umumnya, terdapat dua senyawa sulfur oksida, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan sulfur trioksida (SO3). Sulfur dioksida merupakan gas tak berwarna, tidak mudah terbakar, dan tidak mudah meledak, tetapi memiliki bau yang menyengat. Sulfur dioksida memiliki kelarutan yang tinggi dalam air dengan waktu tinggal sebagai gas pun cukup tinggi. Karena itu, polusi SO2 sapat menjadi masalah internasional. Seperti polutan lainnya, Sulfur dioksida juga berdampak begatif terhadap lingkungan, material, dan manusia. Pada manusia, asam sulfat (H2SO4), silfur dioksida (SO2), dan garam sulfat dapat menimbulkan iritasi pada membran lendir saluran pernafasan dan memperparah penyakit pernafasan seperti bronkhitis dan pneumonia. Kondisi ini semakin parah di daerah yang berdebu karena terdapat partikulat dalam konsenterasi tinggi. Sulfur dioksida dan molekul asam sulfat cenderung mengehentikan kemampuan bulu getar sepanjang saluran pernafasan yang bertugas menyaring partikel pengotor. Dengan demikian, partikulat dapat dengan mudah masuk ke dalam saluran pernafasan bagian dalam (paru-paru) tanpa adanya penyaringan terlebih dahulu. Sebagian sulfur dioksida juga terikat dengan partikulat dan menyebabkan iritasi pada paru-paru. Dalam jangka waktu yang lama. partikulat dan sulfur dioksida dapat merusak paru-paru dan menyebabkan kematian karena adanya kerusakan yang parah pada sistem pernafasan.
2. Bagaimana pengaruh sulfur terhadap tumbuhan dan makhluk hidup lainnya?
Tumbuhan sangat sensitif terhadap SOx. Tumbuhan yang terpapar oleh sufur dioksida pada konsenterasi tinggi untuk waktu singkat mengalami kerusakan jaringan daun karena terjadi klorolisi, yaitu hilangnya klorofil dan plasmolisis. Paparan sulfur dioksida pada konsenterasi rendah untuk waktu lama menyebabkan warna daun menjadi merah kecoklatan atau muncul bercak putih. Kerusakan ini akan semakin parah jika berada di daerah yang panas dan lembab. Sulfur dioksida juga mempunyai daya rusak tinggi terhadap bahan bangunan terutama yang mengandung karbonat. Senyawa ini menyebabkan permukaan bahan bangunan berlubang-lubang. Kabut asam sulfat bisa merusak kulit. Kertas yang terkena asam sulfat akan menjadi kekuningan dan menjadi getas. Selain itu, sulfur dioksida juga dapat mempercepat laju korosi pada logam.
D. Nitrogen Oksida
Terdapat gas buang lain, yaitu nitrogen dioksia (NOx). Bagaimana pengaruhnya?
Senyawa nitrogen oksida yang sering menjadi pokok pembahasan dalam masalah polusi udahra adalah NO dan NO2. Kedua senyawa ini terbuang langsung ke udara bebas dari hasil pembakaran BBM. Senyawa NO2 yang mudah larut dalam air dapat membentuk asam nitrit atau asam nitrat menurut reaksi berikut:
2 NO2 + H20 => HNO3 + HNO2 ( asam nitrat dan asam nitrit)
3NO3 + HO => 2HNO3 + NO (asam nitrat dan nitrogen oksida)
Asam nitrat dan asam nitrat dan asam nitrit akan jatuh bersama dengan hujan dan bergabung dengan amonia (NH3) di atmosfer dan membentuk amonium nitrat (NH4NO3) yang merupakan sumber hara nitrogen bagi tumbuhan. Proses pembentukan amonium nitrat ini merupakan dampak positif dari senyawa NOx. Namun, senyawa ini juga berdampak negatif terhadap lingkungan karena kemampuannya yang tinggi untuk menyerap sinar ultraviolet. NO2 memainkan peranan penting dalam pembentukan kontamian ozon (O3). Tidak seperti gas polutan lainnya yang mempunyai daya destruktif tinggi terhadap kesehatan manusia, NO merupakan gas inert (gas netral yaitu gas yang tidak berwarna dan berbau) dan "hanya" bersifat racun. Sama halnya dengan CO, NO mempunyai afinitas yang tinggi erhadap oksigen dibandingkan dengan hemoglobin dalam darah. Dengan demikian, pemaparan terhadap NO dapat mengurangi kemampuan darah membawa oksigen sehingga tubuh kekurangan oksigen dan mengganggu fungsi metabolisme
Pada tumbuhan, NO tidak bersifat merusak, sedangkan NO2 menimbulkan sedikit kerusakan pada tumbuhan. Polutasn sekunder (polutan yang terbentuk di atmosfer melalui reaksi fotokimia, hidrolisis, atau oksidasi) dari NOx seperti PAN (peroksiasetil nitrat) dan O3 justru mempunyai daya perusak yang lebih tinggi terhadap tumbuhan. Konsenterasi NO2 yang tinggi pada udara bebas dapat memudarkan warna tekstil, memberi warna kuning pada tekstil berwarna putih, dan mengoksidasi logam.
(Rama Prihandana,dkk 2007).

Oleh karena itu, kita haruslah bijak dalam menyikapi permasalahan polusi dan pencemaran ini. Ayo lestarikan tumbuhan dan jaga lingkungan ini dengan berperilaku cinta pada lingkungan. Gunakan air secukupnya dan hematlah penggunaan kertas.
Salam lestari!!!

Daftar pustaka
Rama Prihandana, Roy Hendroko, dan Makmuri Nuramin. 2007. Menghasilkan biodiesel murah: mengatasi polusi dan kelangkaan BBM. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.